Senin, 21 November 2011

PERKEMBANGAN DAN PENERAPAN PHARMACEUTICAL CARE


Profesi apoteker di awal abad ke-20 berperan sebagai pembuat dan peracik obat. Namun kemudian secara bertahap peran ini diambil alih oleh industri farmasi, sehingga pada pertengahan tahun 1960-an muncul suatu praktik baru yang disebut farmasi klinik. Kata “klinik”menunjukkan adanya keterlibatan kepentingan pasien (patient oriented), sehingga seorang apoteker dikatakan menjalankan praktik farmasi klinik jika ia dalam memberikan pelayanan farmasi mengambil tanggung jawab dalam upaya tercapainya hasil terapi yang optimal bagi pasien yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup pasien. Konsep ini kemudian pada tahun 1990-an dikenal dengan istilah Pharmaceutical Care
ImplementasiPharmaceutical Care tidak hanya berlaku untuk apoteker yang bekerja di rumah sakit saja tetapi juga bagi apoteker yang bekerja di tempat lain, seperti: apotek, industri farmasi dan institusi lain. Dalam konteks farmasi rumah sakit, pharmaceutical care ditandai dengan kepedulian akan keamanan dan efektifitas obat yang diberikan kepada pasien serta biaya pengobatan yang ekonomis melalui keterlibatan apoteker secara langsung dalam perawatan pasien dari hari ke hari bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain di rumah sakit. Sedangkan di farmasi komunitas, pharmaceutical care diterapkan melalui interaksi langsung apoteker dengan pasien dan keluarga saat mereka berkunjung ke apotek untuk mendapatkan obat.

PHARMACEUTICAL CARE
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas bahwa tujuan akhir dari Pharmaceutical Care adalah meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pencapaian hasil terapi yang diinginkan secara optimal. Hasil terapi yang diinginkan dapat berupa :
- sembuh dari penyakit
- hilangnya gejala penyakit
- diperlambatnya proses penyakit
- pencegahan terhadap suatu penyakit.
Pasien yang mendapatkan obat mempunyai risiko untuk mengalami kejadian yang tidak diinginkan baik yang potensial maupun secara nyata dapat mempengaruhi hasil terapi yang diinginkan, oleh sebab itu peran utama apoteker dalamPharmaceutical Care adalah :
  1. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat (DRP =
Drug Related Problem) baik yang potensial maupun nyata.
2. Mengatasi DRP yang nyata
3. Mencegah DRP yang potensial
Adapun masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dapat digolongkan sebagai berikut:1
1. Indikasi
Pasien mempunyai gangguan kesehatan yang memerlukan obat, tetapi pasien tidak mendapatkan obat untuk indikasi tersebut.
2. Pemilihan obat tidak tepat
3. Dosis terlalu rendah
4. Dosis terlalu tinggi
5. Pasien tidak mendapatkan obat karena suatu sebab (psikososial, ekonomi, human error)
6. Efek samping obat
7. Interaksi obat-obat , obat-makanan atau obat-uji laboratorium
8. Obat belum terbukti secara ilmiah efektif


PENERAPAN PHARMACEUTICAL CARE

Dalam praktik sehari-hari, ada banyak cara untuk mengimplementasikan Pharmaceutical Care, yaitu melalui bentuk pelayanan farmasi klinik yang secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
A. Pelayanan farmasi klinik yang bersifat umum :
- Pengambilan sejarah pengobatan pasien (Medication History-taking)
- Konsultasi penggunaan obat yang rasional bagi tenaga kesehatan lain maupun pasien
- Pemantauan penggunaan obat
- Partisipasi aktif dalam program monitoring efek samping obat, KFT, infeksi nosokomial, dan lain-lain.
B. Pelayanan farmasi klinik yang bersifat khusus :
- Informasi Obat
- Konseling
- Nutrisi Parenteral Total (TPN = Total Parenteral Nutrition)
- Pencampuran obat suntik (IV admixture)
- Penanganan obat sitotoksik
- Pemantauan kadar obat dalam darah (TDM =Therapeutic Drug Monitoring)
C. Pelayanan farmasi klinik yang bersifat spesialistik farmakoterapi :
Penyakit Dalam, Bedah, Pediatri, Geriatri, Kardiovaskuler, dan lain-lain.

Penerapan pharmaceutical care dapat dilakukan baik di rumah sakit maupun komunitas. Telah diuraikan satu contoh penerapan pharmaceutical care bagi pasien usia lanjut yang dalam beberapa hal memerlukan perhatian khusus. Diharapkan uraian tersebut dapat memandu apoteker dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan farmasi yang berorientasi pada kepentingan pasien.

REFERENSI

  1. American Society of Health-System Pharmacists, Practice Standards of ASHP 1995-96, USA, 24-6
  2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelayanan Farmasi (Tatalaksana Terapi Obat) untuk Pasien Geriatri. 2004
  3. Gurwitz JH, Rochon P. Considerations in designing an ideal medication-use system: Lessons from caring for the elderly. Am J Health-Syst Pharm, 2000 (57): 548-51
  4. American Society of Consultant Pharmacists. Guidelines for Pharmacist Counseling of Geriatric Patients.www.ascp.com, 1998

2 komentar:

  1. Lucky Club | Online Casino UK
    Lucky Club luckyclub.live is a fun and colourful online casino where players choose to play online slots, casino games, and live casino games. The Lucky Club game offers  Rating: 7/10 · ‎Review by LuckyClub.live · ‎£2.89

    BalasHapus
  2. Caesars Palace - Dr.MCD
    Learn more 남양주 출장마사지 about Caesars Palace. 전라남도 출장마사지 Visit the Caesars Palace website 문경 출장안마 for further information. · Caesars Palace. Caesars Palace. Caesars 계룡 출장마사지 Palace. 부산광역 출장샵

    BalasHapus